Senin, 15 September 2008

Jepang dan Proses Pengiriman Bahan Bakar ke Reaktor Amerika

Jepang dan Proses Pengiriman Bahan Bakar ke Reaktor Amerika

Thursday, 21 August 2008
Jepang adalah sekutu terdekat Asia Pasifik Amerika di bidang pertahanan dan keamanan. Setelah persitiwa 11 September 2001, Jepang aktif bekerja sama dengan Amerika memerangi apa yang disebut Gedung Putih dengan istilah terorisme. Guna menunjukkan niat baiknya dalam bekerja sama dengan Amerika, parlemen Jepang meratifikasi Undang Undang (UU) soal operasi pasukan bela diri Jepang di Samudera India dengan tujuan menghadapi terorisme. Namun kini, pemerintah Jepang yang dikuasai oleh Partai Liberal Demokrasi tampaknya sulit untuk memperpanjang UU tersebut. Karena partai-partai oposisi, utamanya Partai Demokratik menyatakan, Tokyo tidak boleh mengikuti langkah Amerika dalam perang apa pun.
Masih terkait dengan masalah ini, ada beberapa hal yang menjadi sebab mengapa Jepang ingin menjalankannya kembali. Sebagian kantor-kantor berita seperti AFP menurunkan laporan betapa Jepang ditekan kuat oleh Amerika agar mengirimkan bahan bakar kepada reaktor-reaktor Amerika yang berada di Samudera India. Menariknya, sebagian kantor berita dan media-media massa Jepang tetap meyakini berlanjutnya pengiriman bahan bakar ke reaktor Amerika ke sana masih dalam koridor perang melawan terorisme. Bersandarkan pada keyakinan ini, pasukan bela diri Jepang harus melanjutkan kerja samanya dengan Amerika dalam koridor tersebut.
Sejatinya tahun 2009 masa berlaku UU pengiriman bahan bakar gratis Jepang ke reaktor-reaktor Amerika di Samudera India bakal habis. Namun pemerintah Jepang sudah mengkhawatirkan perpanjangan UU tersebut sejak sekarang. Sementara koran Times berbahasa Jepang yang dicetak di Tokyo ikut mengomentari masalah ini. Disebutkan, Ketua Bidang Hubungan Politik dan Pertahanan Selatan di Departemen Pertahanan Inggris, Teresa Grace Jones menyatakan harapannya semoga Tokyo memenuhi janjinya bekerja sama dengan Amerika melawan terorisme. Masih dari Times Jepang tanggal 21 Agustus, Teresa Jones dalam sebuah konferensi yang mengkaji hubungan Inggris dan Jepang menyatakan kekhawatiran negaranya atas sikap Jepang. Terutama terkait kemungkinan penarikan mundur pasukan bela diri Jepang dari Samudera India dan penghentian pengiriman bahan bakar ke reaktor-reaktor Amerika di sana.
Televisi NHK Jepang terkait masalah ini, di samping coba membesar-besarkan perselisihan antara partai oposisi dan partai yang berkuasa, NHK juga menayangkan laporan yang menggambarkan kekhawatiran sebagian sekutu Amerika terkait masalah ini. Times berbahasa Jepang itu menulis, London memuji operasi pengiriman bahan bakar Jepang ke Samudera India. Di samping itu, Inggris berharap Tokyo tetap melanjutkan kerja samanya dengan masyarakat internasional guna menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan dunia. Permintaan ini dinilai partai-partai oposisi akan memperkuat kecenderungan militeristik Jepang nantinya dan ini tentu saja bertentangan dengan semangat perdamaian Undang Undang Dasar Jepang.

Tidak ada komentar: